Nama :
Maria Ida Fangohoi (130401080002)
Wiwin Nur ndah Sari (130401080001)
Kelas :
2013 A
MK :
Linguistik Umum
Dosen :
DR. Gatot Sarmidi, M. PD
1.
Fonologi
adalah cabang linguistik yang mempelajari seluk beluk bunyi yang diucapkan oleh
alat ucap manusia.
2.
Morfologi
adalah ilmu tata bentuk kata yang mempelajari komponen-komponen bahasa yang
disebut morf, morfem, alomorf, dan kata.
3.
Fon
adalah unsur terkecil dari deretan bunyi yang dapat dibedakan dengan yang lain,
dan sifatnya konkrit (dapat didengar).
Contoh : Kain, mengandung 4 fon, yaitu : (k), (a),
(i), (n).
4.
Fonem
adalah bunyi yang dapat membedakan arti.
Contoh : dari pasangan minimal [basi] dan [nasi]
=> /b/ dan /n/
basi artinya kadaluarsa, dan nasi artinya
makanan.
5.
Fonetik
adalah bidang bahasa yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah
bunyi tersebut mempunyai fungsi atau tidak.
Contoh : intan, angin, batik.
/i/ pada kata tersebut tidak sama.
6.
Fonemik
adalah cabang linguistik yang mempelajari fungsi fon-fon dan
mengidentifikasinya sebagai fonem-fonem serta mendeskripsikannya.
7.
Fonetik
akustik adalah fonetik yang mempelajari bagaimana arus bunyi yang keluar dari
rongga mulut/rongga hidung pembicara yang merupakan gelombang-gelombang bunyi
udara.
Contoh : ketika kita memetik gitar dan tali gitar
bergetar lalu menghasilkan bunyi
yang kita dengar.
8.
Fonetik
auditoris adalah fonetik yang mempelajari bagaimana bunyi itu diinderakan
melalui alat pendengaran dan syaraf pendengar.
9.
Fonetik
artikulatoris adalah cabang fonetik yang menyelidiki bunyi berdasarkan
alat-alat ucap manusia dalam artikulasi.
10. Alofon adalah
bunyi yang merupakan realisasi dari sebuah fonem atau varian fonem (variasi).
Contoh : [merdeka] => /e/ dan /Ɛ/
Alofon dituliskan di antara dua kurung siku [...].
Kalau [p] yang lepas kita tandai
dengan [p] saja, sedangkan [p] yang tak lepas kita tandai dengan [p>], maka
kita dapat berkata bahwa dalam bahasa Indonesia fonem /p/ mempunyai dua alofon,
yakni [p] dan [p>]
Alofon konsonan [p] pada awal & tengah suku kata,
seperti: pintu, sampai, dll, sedangkan
[p>] terdapat pada akhir suku kata, contoh: sedap, tangkap, tatap.
11. Morfo fonemik
adalah telaah tentang perubahan-perubahan fonem yang terjadi sebagai akibat
pertemuan morfem dengan morfem lain.
Contoh : Morfem
{ber-}, misalnya, terdiri dari tiga fonem, ialah /b/, / Ə /, /r/. Akibat
pertemuan morfem {ajar}, fonem /r/ berubah menjadi /l/, hingga pertemuan morfem
{ber-} dengan morfem {ajar} menghasilkan kata {belajar}.
/m/ pada kata yang berawal /b/ contoh :
meN-+baca => membaca
/n/ di depan fonem /d/ contoh : meN-+
datang => mendatang
/ň/ di depan fonem /j/ contoh : meN-+
jual => menjual
/ŋ/ di depan fonem /g/ contoh : meN-+
gambar => mengambar
12. Morf adalah
satuan bentuk terkecil yang sudah mempunyai makna.
Contoh : pada kata membawa, mem - adalah satuan men-
13. Morfem adalah
satuan ciri pembeda yang abstrak.
Contoh : morfem meng - misalnya pada kata menghapus
14. Morfem bebas
adalah morfem yang sudah memiliki makna leksikal atau disebut morfem dasar.
Contoh : dari kata menciptakan, morfem bebasnya
cipta
15. Morfem terikat
adalah morfem yang baru mempunyai makna bila bergabung dengan morfem bebas.
Contoh : dari kata menciptakan, morfem terikatnya
men - - kan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar