NAMA
|
WIWIN NUR INDAH SARI
|
NPM
|
130401080001
|
JUDUL BUKU
|
PENGANTAR ANTROPOLGI
|
PENULIS
|
KOENTJARANINGRAT
|
BAB
|
I
|
NAMA BAB
|
ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI
|
HALAMAN
|
1 – 38
|
Fase pertama sebelum 1800, dengan
datangnya orang Eropa di benua Afrika, Asia, dan Amerika, bersamaan dengan
terbitnya berbagai macam tulisan. Yang pada abad ke 19 mulai memperhatikan
masyarakat dan adat istiadat. Fase kedua terbit karangan-karangan hasil
penelitian sejarah kebudayaan bangsa. Fase ketiga antropologi menjadi satu
ilmu yang praktis. Fase keempat antropologi berkembang luas dengan ketajaman
metode ilmiahnya.
Dasar antropologi Indonesia pada
masa kini memiliki kekhasan yang tidak terikat tradisi dan mengkombinasikan
unsur aliran negara lain. Pembagian antropologi yaitu Paleoantropologi fisik yaitu
ilmu bagian yang meneliti asal-usul atau terjadinya serta evolusi manusia,
yang menggunakan sisa-sisa tubuh yang telah membantu (fosil manusia) yang
ditemukan dalam lapisan-lapisan bumi sebagai bahan penelitian dan
Etnolinguistik prasejarah etnologi adalah suatu ilmu bagian yang pada awalnya
erat berkaitan dengan antropologi. Antropologi dan sosiologi memiliki sub
ilmu yang berbeda namun dengan tujuan yang sama. Namun perbedaan tersebut
tidak didasarkan pada letak masyarakatnya baik di kota maupun di desa,
melainkan metode-metode ilmiahnya.
Antropologi banyak memiliki
hubungan dengan ilmu-ilmu lain. Metode pengumpulan fakta antropologi budaya
dan sosial yaitu observasi, mencatat, mengolah, dan mendeskripsikan fakta.
Beberapa lembaga yang menerbitkan majalah antropologi yaitu : I’Institut
d’Ethonologie di Paris, Miklukho-Maklai Institute of Ethnography di Rusia,
Institut Nacional De Anthropologie E Historia di Meksiko.
|
NAMA
|
WIWIN NUR INDAH SARI
|
NPM
|
130401080001
|
JUDUL BUKU
|
PENGANTAR ANTROPOLOGI
|
PENULIS
|
KOENTJARANINGRAT
|
BAB
|
II
|
NAMA BAB
|
MAKHLUK MANUSIA
|
HALAMAN
|
41 – 70
|
Manusia hanya satu diantara lebih dari
sejuta jenis makhluk yang masih hidup di dunia. Makhluk bersel satu yang
sangat sederhana yaitu protozoa. Dalam kelas mamalia terdapat suku primat
yaitu semua jenis kera, mulai dari yang mirip tupai, sampai gorila. Pada
proses evolusi, terjadi percabangan pada bentuk makhluk yang tua sehingga
terbentuk makhluk yang baru. Melalui proses evolusi primat telah bercabang
menjadi manusia selama kurun waktu yang berangsur-angsur. Menurunkan gen dari
beribu-ribu tahun namun terjadinya mutasi belum terlalu dipahami secara
benar. Percabangan berawal dari Kala Eosen Akhir, yang mengevolusikan kera
gibbon, lalu menjadi orang hutan, kemudian diperkirakan menjadi nenek moyang
manusia. Suatu makhluk bisa dikatakan sebagai manusia apabila memiliki
kebudayaan yang utuh.
Manusia
dibedakan berdasarkan ciri fisik yang berbentuk nyata. Namun mengenai konsep
tentang manusia banyak membuat kesalahpahaman antara pandangan pada bangsa di
dunia. Beberapa metode digunakan untuk mengkelaskan beragam ras manusia.
Untuk melakukan klasifikasi perlu adanya suatu pengetahuan tentang ciri-ciri
genotipe. Manusia dilengkapi dengan hasrat keindahan sedangkan hewan tidak.
Akal manusia lebih dapat bereaksi dengan sadarnya akan kreativitas terhadap
keindahan tersebut yang menjadi suatu seni.sejak lahir manusia mengenal
kebudayaan dan mengalami perkembangan yang sangat luas di bumi.
|
NAMA
|
WIWIN NUR INDAH SARI
|
NPM
|
130401080001
|
JUDUL BUKU
|
PENGANTAR ANTROLOGI
|
PENULIS
|
KOENTJARANINGRAT
|
BAB
|
III
|
NAMA BAB
|
KEBUDAYAAN
|
HALAMAN
|
72 – 96
|
Dalam antropologi, yang meneliti
dan menganalisa berbagai cara hidup manusia dan berbagai sistem tindakan
manusia, aspek belajar merupakan aspek pokok. Kebudayaan berasal dari kata
Sansekerta buddayah, yang merupakan bentuk jamak dari budi atau kekal. Wujud
kebudayaan lingkaran 1 yaitu : kebudayaan fisik yang bisa diraba dan difoto.
Lingkaran 2 yaitu : wujud dari tingkah laku manusia yang disebut sistem
sosial. Lingkaran 3 yaitu : wujud gagasan kebudayaan yang berpola dan
didasarkan pada sistem budaya. Lingkaran 4 yaitu : gagasan yang dipelajari
sejak dini karena sukar diubah.
Nilai budaya berfungsi sebagai
pedoman dan merupakan pandangan hidup masyarakat. Unsur kebudayaan
universal yaitu : bahasa, sistem
pngetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem
mata pencarian hidup, sistem religi, kesenian. Konsep untuk menganalisa
masalah integrasi kebudayaan, yakni pikiran kolektif, fungsi dari unsur-unsur
kebudayaan, fokus kebudayaan, etos kebudayaan, kepribadian umum.
Pandangan bahwa kebudayaan yang
hidup sebagai suatu sistem yang terintegrasi, mulai berkembang sejak tahun
1925. Sistem kepribadian adalah segala hal yang menyangkut isi jiwa serta
watak individu dalam interaksinya sebagai warga dari suatu masyarakat. Sistem
organik merupakan pelengkap bagi seluruh kerangka, yang melibatkan proses
biologi serta kimia yang terdapat dalam diri manusia.
|
NAMA
|
WIWIN NUR INDAH SARI
|
NPM
|
130401080001
|
JUDUL BUKU
|
PENGANTAR ANTROPOLOGI
|
PENULIS
|
KOENTJARANINGRAT
|
BAB
|
IV
|
NAMA BAB
|
KEPRIBADIAN
|
HALAMAN
|
98 – 112
|
Setiap perilaku spesies mempunyai interaksi
tersendiri dengan berbagai pola tingkah lakunya. Sedangkan organisme manusia
dipelajari sampai hal-hal yang terkecil. Kepribadianlah yang menentukan
tindakan individu atau biasa disebut ciri khas. Panca indra merupakan alat
yang menjadi unsur kepribadian, dengan penggambaran tentang lingkungan yang
memfokuskan pada suatu perhatian berdasarkan asas-asas tertentu. Dengan akal
yang membentuk konsep yang bermanfaat memiliki keindahan. Dalam kesadaran
akal dapat hilang karena berbagai sebab. Hal lain yang mengisi alam kesadaran
manusia adalah perasaan, perasaan yang bersifat subyektif dapat menimbulkan
kehendak baik positif maupun negatif. Dorongan menjadi sangat keras apabila
apa yang ingin diperoleh tidak dapat dipenuhi. Sehingga perasaan tersebut
akan menjadi nafsu yang menggebu dan membuat penasaran. Manusia memiliki
suatu gen yang terkandung dalam dirinya yang disebut dengan naluri sebagai
dorongan dalam segala aktivitas kehidupannya.
Pengetahuan membentuk kepribadian yang
dimiliki individu dengan berbagai keragamannya yang khas. Konsep kebudayaan
Barat dan kebudayaan Timur dicetuskan
pada pertengahan abad ke-19 dan menjadikan kebudayaan Barat masuk dan
mempengaruhi kebudayaan Indonesia dan terjadi perubahan yang sangat mendasar
bagi masyarakat Indonesia dan masih tetap hidup dalam berbagai kalangan di
Indonesia. Kemudian terjadi perbedaan pemahaman tentang konsep kebudayaan
bagi para masyarakat Indonesia yaitu mereka menganggap suatu kebudayaan yang
maju dengan berbagai kemajuan teknologi dunia. Dalam kemajuan baik materi
maupun teknologi tersebut dapat juga diterima melalui logika.
|
NAMA
|
WIWIN NUR INDAH SARI
|
NPM
|
130401080001
|
JUDUL BUKU
|
PENGANTAR ANTROPOLOGI
|
PENULIS
|
KOENTJARANINGRAT
|
BAB
|
V
|
NAMA BAB
|
MASYARAKAT
|
HALAMAN
|
114 – 140
|
Setiap makhluk hidup berkelompok bersama
individu sejenisnya. Dengan mempelajari kolektif makhluk hidup tersebut kita
bisa mengetahui beberapa dari ciri dari masing-masing makhluk tersebut.
Dengan suatu asas yang disebut dengan egoisme yakni altruisme yang membuat
makhluk dapat bertahan dalam suatu kehidupan yang kejam, karena makhluk yang
kolektif dapat mengembangka hubungan kerjasama yang serasi.
Kehidupan manusia dan hewan yang kolektif
mempunyai perbedaan pokok. Perbedaan suatu ciri bukanlah suatu perbedaan
tingkah laku. Namun tidak semua manusia yang berinteraksi bisa disebut dengan
masyarakat, karena masyarakat memiliki suatu ikatan khusus dan tingkah
lakulah yang membuat manusia bisa menjadi suatu kumpulan masyarakat. Adat
istiadat dan identitas adalah wujud manusia yang kongkret. Kesatuan manusia
bersifat khusus namun tidak memiliki syarat-syarat pengikat.
Dalam berinteraksi diperlukan pranata yang
bertambah jika perkembangan masyarakat semakin besar. Kedudukan didapat baik dengan
suatu upaya maupun dengan sendirinya. Dalam berbagai kedudukan yang dimiliki
mempunyai kewajiban.
Struktur sosial mempunyai dasar pikiran
dengan mempelajari susunan dalam hubungan individu. Struktur sosial dapat
dipakai sebagai kriteria dalam menentukan batasan suatu masyarakat. Dalam
hubungan masyarakat yang terstruktur dapat membuat hubungan yang lebih
harmonis, dilengkapi dengan adanya suatu kekerabatan. Banyak masyarakat telah
menemukan berbagai metode dan konsep kekerabatan yang kemudian dianalisis
oleh para ahli tentang bagaimana masyarakat dalam perkembangan kehidupannya.
|
NAMA
|
WIWIN NUR INDAH SARI
|
NPM
|
130401080001
|
JUDUL BUKU
|
PENGANTAR ANTROPOLOGI
|
PENULIS
|
KOENTJARANINGRAT
|
BAB
|
VI
|
NAMA BAB
|
DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
|
HALAMAN
|
142 – 163
|
Konsep menganalisa proses
pergeseran masyarakat dan kebudayaan disebut
“Dinamika Sosial”. Internalisasi adalah proses yang berlangsung sepanjang
hidup individu, mulai saat ia dilahirkan sampai akhir hayatnya. Manusia
memiliki bakat yang terkandung dalam gennya. Proses akulturasi adalah proses
belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat, sistem
norma, serta peraturan kebudayaan.
Proses evolusi dapat dilihat secara
makroskopik dan mikroskopik. Dalam antropologi, proses berulang dalam evolusi
sosial-budaya muncul pada tahun 1920. Difusi adalah penyebaran unsur-unsur
kebudayaan. Akulturasi dengan makna semua menyangkut konsep mengenai proses
sosial yang muncul apabila sekelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur kebudayaan
asing. Asimilasi adalah suatu bentuk peleburan budaya. Inovasi adalah suatu
proses pembaruan dari penggunaan sember alam, energi, modal, dan pranata.
Discovery menjadi invention yaitu perubahan yang sudah diakui oleh masyarakat
dan sudah diterapkan.
Faktor yang mendorong individu
dalam pengembangan penemuan baru
yaitu: kesadaran akan kekurangan dalam budaya, mutu dari keahlian dalam suatu
kebudayaan, sistem perangsang bagi kegiatan pencipta.
Kreativitas sangatlah diperlukan
dalam membuat penemuan-penemuan baru. Rangsangan dalam masyarakat diperlukan
dalam mendorong menciptakan penemuan baru. Dengan adanya penemuan baru,
terkadang manusia masih belum merasa puas karena melihat dari sisi kekurangan
yang ada pada lingkungan mereka.
|
NAMA
|
WIWIN NUR INDAH SARI
|
NPM
|
130401080001
|
JUDUL BUKU
|
PENGANTAR ANTROPOLOGI
|
PENULIS
|
KOENTJARANINGRAT
|
BAB
|
VII
|
NAMA BAB
|
ANEKA RAGAM KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
|
HALAMAN
|
165 – 196
|
Setiap suku mempunyai ciri khas. Banyak
masyarakat yang tidak menyadari ciri khas tersebut, mereka bisa melihat suatu
ciri khas jika nampak suatu perbedaan yang mencolok. Suatu kebudayaan
diklasifikasikan dengan menunjukkan persamaan untuk memudahkan suatu analisa.
Berbagai kebudayaan di Amerika Utara yaitu
: kebudayaan eskimo, kebudayaan yukon-mackenzie, kebudayaan pantai barat
laut, kebudayaan dataran tinggi, kebudayaan hutan timur, kebudayaan dataran
kalifornia, kebudayaan barat daya, kebudayaan dan tenggara. Berdasarkan sub
kawasan geografis yakni kebudayaan australia, irian dan melanesia,
mikronesia, dan polynesia.
Daerah kebudayaan di Afrika kebudayaan
Afrika Utara, kebudayaan hilir Sungai Nil, kebudayaan Sahara, kebudayaan
Sudan Barat, kebudayaan Sudan Timur, kebudayaan Hulu Tengah Sungai Nil,
kebudayaan Afrika Tengah, kebudayaan Hulu Selatan Sungai Nil kebudayaan
Tanduk Afrika, kebudayaan Pantai Guinea, kebudayaan Bantu Khatulistiwa, kebudayaan
Bantu Danau-Danau, kebudayaan Bantu Timur, kebudayaan Bantu Tengah, kebudayaan
Bantu Barat Daya, kebudayaan bantu Tenggara, kebudayaan Choisan, kebudayaan Madagaskar.
Kawasan Asia dibagi menjadi : kebudayaan
Asia Tenggara, kebudayaan Asia Selatan, kebudayaan Barat Daya, kebudayaan
Cina, kebudayaan Stepa Asia Tengah, kebudayaan Siberia, kebudayaan Asia Timur
Laut.
Indonesia dibagi menjadi daerah Aceh,
Gayo-Alas dan Batak, Nias dan Batu, Minangkabau, Mentawai, Sumatera Selatan,
Gorontalo, Toraja, Sulawesi Selatan, Ternate, Ambon Maluku, Kepulauan Barat Daya,
Enggano, Melayu,Bangka dan Biliton, Kalimantan, Minahasa, Sangir Talaud,
Irian, Timor, Bali dan Lombok, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Surakarta dan
Yogyakarta, dan Jawa Barat.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar