CIRI-CIRI
BAHASA
Demi
memenuhi tugas Linguistik Umum
Dosen
Pengampu :
Dr.
Gatot Sarmidi, M.Pd
Disusun oleh :
Nurul Hikmawati (130401080099)
Tini Wahyuningsih (130401080098)
Wiwin Nur Indah Sari (130401080001)
Machrifatul Ainiyah (130401080024)
Rofika
Maulana (130401080037)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
KANJURUHAN MALANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat serta hidayah-Nyalah sehingga kami dapat
menyusun makalah yang berjudul “Ciri-Ciri Bahasa”. Makalah ini kami buat
dengan tujuan menjelaskan secara sederhana tentang ciri-ciri bahasa. Makalah ini juga
membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang ciri-ciri bahasa.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu,
mendorong dan membina kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Seperti
pepatah yang
mengatakan
bahwa “tak ada gading yang tak retak“ seperti pula makalah ini tentu
banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu para pembaca khususnya
pembimbing mata kuliah ini, dimohon kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah kami
selanjutnya.
Malang, 25 September 2013
Penulis
i
Daftar Isi
Kata
Pengantar .........................................................................................................
i
Daftar
Isi ........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................
1
1.3 Tujuan .........................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa .........................................................................................................
2
2.2 Ciri-Ciri Bahasa .........................................................................................................
2
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan .........................................................................................................
5
3.2
Saran .........................................................................................................
5
Daftar Pustaka ........................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa merupakan salah satu alat
untuk mengadakan interaksi terhadap manusia yang lain. Jadi bahasa tersebut
tidak dapat dipisahkan dengan manusia. Dengan adanya bahasa kita dapat
berhubungan dengan masyarakat lain yang akhirnya melahirkan komunikasi dalam
masyarakat. Bahasa Indonesia mempunyai irri-ciri dalam pengguanaannya, namun
dalam prakteknya sering terjadi penyimpangan dari irri-ciri bahasa tersebut.
Hal ini terjadi salah satu
penyebabnya adalah irri lingkungan. Faktor ini mengakibatkan daerah yang satu
berdialog berbeda dengan dialog di daerah yang lain, walaupun bahasa yang
digunakan terhadap bahasa Indonesia. Saat kita mempergunakan bahasa Indonesia
perlu diperhatikan situasi dan kondisinya kapan kita memakai ragam bahasa baku
dan kapan kita memakai bahasa yang komunikatif.
B.
Rumusan
masalah
1.
Bagaimana kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia ?
2. Bagaimana
ciri-ciri bahasa itu
dapat diterapkan dalam setiap daerah ?
C.
Tujuan
1. Mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
sebagai bahasa Negara, bahasa Nasional dan bahasa Daerah.
2. Memahami ciri-ciri
bahasa yang diterapkan dalam setiap daerah.
1
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Bahasa
Bahasa memiliki
beribu banyak arti. Secara sederhana bahasa dapat didefinisikan sebagai alat
untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati atau alat untuk
berinteraksi maupun berkomunikasi, dalam arti untuk menyampaikan pikiran,
gagasan, konsep atau perasaan.
Bahasa adalah
sebuah system, artinya bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola
secara tetap dan dapat dikaidahkan. System bahasa berupa lambing lambang bunyi,
setiap lambing bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep.
Karena setiap lambing bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau
makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna.
B.
Ciri-ciri bahasa
Ciri yang paling umum dari bahasa adalah bahasa itu berupa bunyi, kemudian bahasa itu adalah suatu sistem dan bahasa itu bermakna.
Ada lagi beberapa ciri ataupun karakteristik dari bahasa yaitu, abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.
1.
Bahasa
Bersifat Abritrer
Bahasa bersifat abritrer artinya
hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa
berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsepi makna
tertentu. Secara kongkret, alasan “kuda” melambangkan ‘sejenis binatang berkaki
empat yang bisa dikendarai’ adalah tidak bisa dijelaskan.
Meskipun bersifat abritrer, tetapi juga konvensional. Artinya setiap penutur suatu bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya. Dia akan mematuhi, misalnya, lambang ‘buku’ hanya digunakan untuk menyatakan ‘tumpukan kertas bercetak yang dijilid’, dan tidak untuk melambangkan konsep yang lain, sebab jika dilakukannya berarti dia telah melanggar konvensi itu.
Meskipun bersifat abritrer, tetapi juga konvensional. Artinya setiap penutur suatu bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya. Dia akan mematuhi, misalnya, lambang ‘buku’ hanya digunakan untuk menyatakan ‘tumpukan kertas bercetak yang dijilid’, dan tidak untuk melambangkan konsep yang lain, sebab jika dilakukannya berarti dia telah melanggar konvensi itu.
2.
Bahasa
Bersifat Produktif
Bahasa bersifat produktif artinya,
dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan
ujaran yang hampir tidak terbatas. Misalnya, menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia susunan WJS. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai kurang
lebih 23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000 buah kata tersebut dapat dibuat
jutaan kalimat yang tidak terbatas.
2
3.
Bahasa
Bersifat Dinamis
Bahasa bersifat dinamis berarti
bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai kemungkinan perubahan sewaktu-waktu dapat
terjadi. Perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja: fonologis,
morfologis, sintaksis, semantic dan leksikon. Pada setiap waktu mungkin saja
terdapat kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada kosakata lama yang
tenggelam, tidak digunakan lagi.
4.
Bahasa
Bersifat Beragam
Meskipun bahasa mempunyai kaidah
atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur
yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda,
maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis, morfologis,
sintaksis maupun pada tataran leksikon. Bahasa Jawa yang digunakan di Surabaya
berbeda dengan yang digunakan di Yogyakarta. Begitu juga bahasa Arab yang
digunakan di Mesir berbeda dengan yang digunakan di Arab Saudi.
5.
Bahasa
Bersifat Manusiawi
Bahasa sebagai alat komunikasi
verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai bahasa. Yang dimiliki
hewan sebagai alat komunikasi, yang berupa bunyi atau gerak isyarat, tidak
bersifat produktif dan dinamis. Manusia dalam menguasai bahasa bukanlah secara
instingtif atau naluriah, tetapi dengan cara belajar. Hewan tidak mampu untuk
mempelajari bahasa manusia, oleh karena itu dikatakan bahwa bahasa itu bersifat
manusiawi.
Secara umum fungsi bahasa yang paling di kenal adalah sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi sesame manusia. Namun terdapat tambahan beberapa fungsi bahasa, yaitu seperti:
Secara umum fungsi bahasa yang paling di kenal adalah sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi sesame manusia. Namun terdapat tambahan beberapa fungsi bahasa, yaitu seperti:
1.
Fungsi instrumental, yakni bahasa
digunakan untuk memperoleh sesuatu
2.
Fungsi regulatoris, yaitu bahasa
digunakan untuk mengendalikan prilaku orang lain
3.
Fungsi intraksional, bahasa
digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
4.
Fungsi personal, yaitu bahasa dapat
digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
5. Fungsi heuristik, yakni bahasa dapat digunakan untuk belajar
dan menemukan sesuatu.
6.
Fungsi imajinatif, yakni bahasa
dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi
7.
Fungsi representasional, bahasa
difungsikan untuk menyampaikan informasi.
6. Bahasa adalah Alat Komunikasi
Pernyataan ini mengacu pada
fungsi primer bahasa, yaitu sebagai alat untuk mengungkapkan cipta, rasa, dan
karsa. Dipandang dari sudut pemakaiannya, yaitu manusia. Fungsi yang lain
timbul akibat pengembangan umat manusia. Hal tersebut tidak dibicarakan disini.
3
7. Bahasa Manusia itu tidak Instingtif
Pada
bagian terdahulu telah diuraikan bahwa suara binatang itu instingtif. Artinya,
kemampuan mengeluarkan suara tersebut diperoleh secara alami tanpa dipelajari
terlebih dahulu. Sebaliknya, bicara manusia itu tidak instingtif karena
sepanjang pengetahuan kita tidak ada manusia yang dapat berbicara tanpa
berlatih terlebih dahulu. Sejak lahir manusia belajar berbicara.
8. Bahasa itu berupa Lambang-Lambang
Lambang adalah sesuatu yang merupakan wakil dari
sesuatu yang lain.lambang yang membentuk bahasa biasa (alami) yang primer
adalah lambang bunyi yang berartikulasiet. Setiap deretan bunyi merupakan
“tanda” atau “lambang” atau “simbol”
sesuatu .lambang-lambang yang dipergunakan dalam bahasa itu disebut lambang bahasa
atau lambang lingual atau linguistic
symbol (bahasa Inggris) atau signe
linguistique( bahasa Prancis).
9. Bahasa adalah Transmisi Budaya
Bahasa manusia diturunkan dari generasi sebelumnya
ke generasi berikutnya,bahasa tersebut mutlak dipelajari dalam lingkungan suatu
budaya yang ada disekitar kita.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa
sebagai alat komunikasi verbal merupakan produk kreatifitas manusia. Sedangkan,makhluk
lain tidak dapat berbahasa,oleh karena itu bahasa bersifat murni manusiawi.
Bahasa dalam setiap daerah memiliki ciri dan makna yang berbeda, meskipun pola
kata yang di gunakan sama.
B.
SARAN
Dalam
setiap bahasa yang digunakan harus sesuai dengan kaidah
berbahasa yang baik dan benar, seperti tidak mencampuradukkan
Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing atau yang sekarang disebut bahasa gaul
masa kini. Dengan begitu keaslian dan kemurnian Bahasa Indonesia tidak akan
hilang dan luntur.
5
Daftar Pustaka
Winarsih, Suko. 2009. Linguistik umum.
Malang: Surya Pena Gemilang
http://dibustom.wordpress.com/2011/05/07/pengertian-bahasa-karakteristik-bahasa-dan-fungsi-bahasa-kajian-sosiolinguistik/
http://erikgundar.wordpress.com/2011/11/29/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran-bahasa-indonesia/
http://erikgundar.wordpress.com/2011/11/29/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran-bahasa-indonesia/
iii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar